Test Kanker Serviks Untuk Deteksi Dini

test kanker serviks

Sebagian besar kanker pada dasarnya sangat mungkin untuk diobati. Kemungkinan sembuh pun bisa relatif tinggi, asalkan penyakit dapat terdeteksi sejak dini. Pada penyakit kanker serviks, dikenal metode test kanker serviks. Kita lihat lebih jauh bagaimana test ini berperan mendeteksi dini penyakit kanker serviks.

Penyakit Kanker Serviks

Penyakit kanker serviks atau dikenal pula sebagai kanker mulut rahim merupakan jenis kanker yang berkembang pada pangkal vagina. Serviks sendiri merupakan area berongga yang berada di antara liang vagina dan rahim. Serviks sendiri berfungsi sebagai pintu rahim, yang dapat membuka dan menutup ketika diperlukan.

Area serviks secara medis memiliki kerentanan untuk mengalami peradangan. Juga mudah untuk mengalami serangan infeksi, termasuk di antaranya virus Human Papiloma atau HPV. Virus ini akan memicu terbentuknya tumpukan kutil berair dan kista mikro. Dari sinilah sebenarnya pasien berpotensi tinggi mengalami masalah prakanker.

Kanker yang terbentuk pada area serviks akan menyebabkan kerusakan dinding serviks. Letaknya yang dekat dengan rahim dapat cukup beresiko menyebarkan sel kanker di dalamnya. Selain itu, karena dekat dengan vagina, pasien akan mengalami sejumlah gejala fisik pada area vagina. Sebut saja seperti rasa nyeri saat berhubungan intim tau munculnya keputihan dan perdarahan.

Test Kanker Serviks Yang Efektif

Pada stadium awal, sebenarnya kanker serviks memiliki prognosis yang sangat baik. Kemungkinan bertahan hidup bisa mencapai 90% sampai 95%. Masalahnya dengan gejala yang samar, banyak penderitanya tidak mengenali ciri ciri kanker serviks yang tengah dirasakan. Kebanyakan hanya mengira sebagai keluhan genital ringan dan tidak serius.

Itu sebabnya, diperlukan metode khusus yang dapat bekerja menemukan sedini mungkin kanker serviks. Metode ini tidak sekedar mengacu pada gejala yang muncul. Tetapi dengan menemukan keberadaan jejak virus dan kerusakan jaringan yang berada pada area serviks.

Test dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari area serviks. Sampel ini akan melalui uji khusus untuk menemukan keberadaan jejak virus. Biasanya berupa antigen dari virus atau keberadaan kerusakan jaringan yang mengacu pada kerusakan yang diakibatkan oleh infeksi HPV.

Test kanker serviks juga mungkin dilakukan tidak sekedar mengacu pada keberadaan virus. Test diterapkan untuk melihat kerusakan jaringan pada area serviks yang mengacu pada prakanker ataupun kanker.

Test kanker serviks sendiri terdiri dari 2 jenis pengujian. Anda bisa pilih mana yang sesuai kebutuhan.  Adapun dua jenis test kanker serviks ini adalah paps smear dan IVA. Sementara test paps smear sendiri dilakukan dalam 2 metode.

Uji Kanker Serviks Paps Smear

Test ini dilakukan dengan mengambil sampel pada area serviks. Sebelumnya area vagina dan serviks ditahan dengan menggunakan spekulum. Setelahnya jaringan dari area serviks diambil dengan menggunakan sikat khusus.

Uji test ini kemudian akan melalui proses laboratorium untuk melihat keberadaan jejak jejak HPV. Biasanya dengan membaca keberadaan antigen dari virus. Ini juga bisa menjadi test kanker serviks dengan membaca keberadaan sel sel kanker dari sampel jaringan.

Uji Kanker Serviks untuk test IVA

Test IVA merupakan kependekan dari Inspeksi Visual Asam Asetatuji. Test ini bekerja dengan dengan melihat unsur protein dari area serviks. Test IVA dilakukan dengan cara mengusap kan area mulut rahim dengan kapas yang sebelumnya telah dioleskan dengan cairan asam asetat.

Dalam beberapa menit, bila ditemukan lesi putih dari area yang dioles, maka bisa dikatakan telah terjadi kerusakan jaringan. Lesi putih yang muncul ini bisa menjadi acuan dari test kanker serviks.