Jika berkaitan dengan perpaduan yaitu Syal Batik, harus disadari bahwa baik syal maupun batik print adalah barang yang ditemukan ratusan tahun yang lalu. Mereka berdua memiliki tempat mereka dalam buku-buku sejarah dan keduanya sangat relevan dengan dunia mode saat ini. Mari kita lihat kedua item ini secara detail.
Syal
Asal-usul syal sederhana diyakini telah terjadi di Roma kuno. Sementara terutama digunakan sebagai kain untuk menyeka keringat di wajah, beberapa orang Romawi mulai menggunakannya sebagai aksesori fesyen. Mereka disebut Sudarium, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi kain keringat dalam bahasa Latin.
Sejak itu, syal telah melintasi hampir setiap budaya dan wilayah untuk menemukan tempatnya di antara kita. Hijab merupakan aksesori yang menonjol di kalangan masyarakat muslim sebagai alat penutup rambut pada wanita. Ini juga digunakan secara serupa di antara mereka yang secara ketat mematuhi hukum Yudaisme. Hijab disebut Tichel sedangkan kopiah yang terlihat pada pria Islam di Masjid disebut Tallit.
Saat ini, syal tidak hanya menjadi aksesori fesyen yang populer, tetapi juga memiliki kegunaannya. Dalam iklim yang lebih dingin, itu dililitkan di leher untuk menjaga individu tetap hangat.
batik
Batik merupakan salah satu sarana pencetakan kain yang metodenya disebut dengan teknik wax resist dyeing. Catatan awal batik pertama kali ditemukan di Mesir kuno di mana ditemukan digunakan sebagai pembungkus mumi selama periode itu. Namun hari ini, seni batik telah didominasi oleh beberapa negara lebih jauh ke timur. User Terutama negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia.
Beberapa batik yang paling dihormati berasal dari Indonesia karena negara ini memiliki awal yang panjang dalam memproduksi bahan tersebut. Berasal dari beberapa daerah, motif batik biasanya memadukan budaya sekitar dan agama.