Temuan baru menunjukkan bahwa individu yang selamat dari infeksi COVID-19, bahkan yang ringan, memiliki risiko yang meningkat secara signifikan terkena penyakit ginjal parah.
Rekomendasi Swab Test Jakarta
Studi yang dipimpin oleh Ziyad Al-Aly dari Universitas Washington di St. Louis, melihat para peneliti mendalami data kesehatan dari lebih dari 1,7 juta orang sehat dan terinfeksi COVID dari 2020 hingga 2021. Analisis mereka mengungkapkan bahwa mereka yang terinfeksi coronavirus memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengembangkan kerusakan ginjal di kemudian hari. Studi ini diterbitkan dalam Journal of American Society of Nephrology.
Tanda-tanda klinis disfungsi ginjal sangat sulit dikenali – pasien tidak mengalami rasa sakit atau gejala apa pun yang menunjukkan bahwa ginjal mereka rusak. Beberapa perkiraan menunjukkan 90 persen orang dengan penyakit ginjal tidak menyadari kondisi mereka. Namun demikian, konsekuensi dari penyakit ginjal kronis sangat mengerikan: ini adalah salah satu penyebab utama kematian di AS.
Menurut Al-Aly, penelitian ini menekankan pentingnya memperhatikan fungsi ginjal pasca COVID-19.
“Jika perawatan ginjal bukan bagian integral dari strategi perawatan pasca-akut COVID-19, maka kami akan kehilangan peluang untuk membantu ratusan ribu orang yang berpotensi tidak tahu bahwa fungsi ginjal mereka telah menurun karena virus ini. Ini di samping jutaan orang Amerika yang menderita penyakit ginjal yang tidak disebabkan oleh COVID-19.”
Dalam kumpulan data mereka, 13,9 persen pasien COVID akhirnya membutuhkan rawat inap, di mana 4,6 persen harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Para peneliti menemukan bahwa risiko kerusakan ginjal paling tinggi di antara pasien yang dirawat di ICU. Pasien-pasien ini tujuh kali lebih mungkin untuk kemudian mengalami peristiwa ginjal yang merugikan dan 13 kali lebih mungkin untuk didiagnosis dengan penyakit ginjal stadium akhir.
Namun, mereka juga mencatat bahwa risiko meluas ke semua pasien COVID-19, bahkan mereka yang pulih setelah hanya menderita gejala yang lebih ringan.
“Penyakit ginjal adalah salah satu aspek penting dari COVID-19 yang panjang dan beragam,” tutup Al-Aly. “Ini adalah komponen penting dari kisah panjang COVID-19, dan harus diperhitungkan saat merawat orang dengan COVID-19 yang panjang.”
Swab Test Jakarta yang nyaman