sumber : www.bundapedia.com
Menjadi kepala keluarga tentu saja tidak cuma masalah memberikan nafkah untuk anak dan istrinya. Salah satunya yang tidak kalah penting dalam jadi seorang ayah ialah ikut dalam mendidik anak. Seorang lelaki di luaran sana kemungkinan ada banyak yang berasumsi jika mengurusi anak nanti ialah pekerjaan seorang istri. Jika hingga saat ini masih tetap ada lelaki yang berasumsi semacam itu, karena itu terhitung calon Dads yang tidak untung.
Mendidik anak bukan seutuhnya pekerjaan seorang istri, suami harus juga turut menjaganya. Untuk beberapa lelaki yang menjadi suami dan Dads, bertanggungjawab memberikan nafkah saja tidak cukup. Ada banyak hal yang lebih bernilai dari sekedar itu, karena suatu hal yang bahkan juga tidak kelihatan malah yang paling diperlukan.
Agar tidak terlambat dan menyesal di masa datang, berikut pertanda seorang Ayah yang rugi dan pada akhirnya menyesal di masa datang. Dads janganlah sampai lakukan ini, ya!
1.Seorang Ayah yang tidak mau tahu perubahan anaknya. Yang paling penting untuknya ialah memenuhi keperluan sang anak dan membelikan apa yang anak harapkan
Mungkin dengan dibelikan apa yang anak harapkan, seorang Ayah telah berasa memenuhi keperluannya. Namun, tidak selama-lamanya hal tersebut baik untuk perubahan anak. Kedatangan Ayah dari sisi anak juga penting. Beberapa Ayah akan rugi bila melewati periode emas anak karena tidak akan terulang lagi saat mereka dewasa.
2.Seorang Ayah yang tidak berusaha untuk dekat sama anak saat waktu senggang. Dia justru repot dengan handphone atau hobynya
Kesibukan seorang Ayah sering cuman punyai waktu sedikit untuk anaknya. Tetapi janganlah sampai saat waktu senggang, justru cenderung pilih repot dengan handphone dibanding main sama anak. Ini ialah contoh Ayah yang rugi karena tidak coba dekat sama anaknya . Maka, tidak boleh terkejut jika anak telah remaja justru dekat sama seseorang sebab menganggap selalu dicueki Ayahnya.
3.Seorang Ayah yang bekerja dari pagi-pagi buta dan pulang tengah malam hingga nyaris tidak pernah bertemu anaknya. Dia juga tidak usaha membagikan waktunya
Di luar sana kemungkinan ada banyak Ayah yang cari nafkah dari pagi sampai tengah malam karena kebutuhan tertentu. Satu diantaranya menyengaja pergi pagi sekali buat menghindar kemacetan dan saat pulang, anak telah pada lelap. Sekalipun ada waktu, justru dihabiskan bersama beberapa temannya. Ini tentu saja membuat anak tidak mengenal figur Ayahnya. Sang Ayah pasti juga akan menyesal karena sang anak nanti berasa canggung dengan figur ayahnya karena nyaris tidak pernah berjumpa.
4.Ayah yang ambisius, tempramental dan sering melepaskan kekecewaannya di muka anak
Sibuk bekerja kadang masih lumrah. Namun bila kekecewaan pada tempat kerja dibawa sampai ke rumah tentunya telah kelewatan. Apa lagi saat sang anak menyengaja menanti Ayah pulang, tetapi sesampai di dalam rumah malah memperoleh sambutan yang kurang membahagiakan dari sang ayah. Lelah kerja atau sedang memiliki masalah pada tempat kerja memang hal yang lumrah, asal tidak dibawa pulang dan melepaskan pada anak dan istri.
Mumpung belum terlanjur, seharusnya jauhi sikap itu. Seorang Ayah punyai peranan penting untuk tumbuh berkembang anak. Bahkan juga riset mengatakan jika figur Ayah mempunyai peranan penting dalam pembangunan watak anak. Anak yang dekat sama Ayahnya lebih mempunyai kepandaian emosional yang bagus.